Langsung ke konten utama

7 Tanda-tanda Smilling Depression Yang Wajib Kamu Ketahui

Pernahkah kalian mendengar istilah Smilling Depression?

Melansir dari laman WebMD, smilling depression  merupakan kondisi dimana ketika seseorang mengalami depresi atau cemas, tetapi mencoba untuk terlihat dan bertindak bahagia.

Meski smilling depression bukanlah diagnosis klinis yang sesungguhnya, tetapi masalah yang mempengaruhi kesehatan mental ini benar adanya. 

Penderita ini cenderung menyembunyikan depresinya dengan menunjukan bahagianya. Padahal nyatanya orang seperti itu sedang membutuhkan bantuan dari orang-orang terdekatnya. 

Maka dari itu, SobatTau akan memaparkan mengenai bagaimana tanda-tanda dari smilling depression itu sendiri seperti apa.

1. Memaksakan diri tersenyum walaupun suasana hati sedang kacau

Berusaha menutupi kesedihan dikala diri sedang mengalami kekacauan memanglah hal yang sering dilakukan oleh semua orang. Tetapi, terkadang ada kalanya kita juga butuh tempat untuk mengeluarkan apa yang selama ini kita pendam. 

Jadi, jangan biasakan untuk selalu memendam masalah sendirian, cobalah untuk berbagi kepada orang yang kita percaya supaya kita sesekali merasa lega. 

2. Hilang minat dengan hal-hal yang biasa disukai

Karena saking berkecamuknya berbagai hal di otak kita, dampaknya akan mempengaruhi terhadap kebiasaan dan hobbi kita yang biasanya kita lakukan. 

Jadi jangan sampai hal itu terjadi, cobalah ketika pikiran mulai kacau dan overthinking untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang bisa mengalihkan hal tersebut. 

3. Pola makan dan tidur terganggu

Karena berbagai penyakit bersumber dari pikiran yang buruk, hal itu akan berdampak kepada hilangnya selera makan dan jam tidur akan menjadi berantakan karena terlalu sering melamun di jam-jam rawan seperti tengah malam.

Jangan dibiasakan yaa SobatTau.

4. Sulit untuk fokus atau konsentrasi

Terlalu banyak hal yang dipikirkan akan mengganggu kinerja dari otak itu sendiri. Karena otak selalu bekerja dengan sangat ekstra yang akan menjadikan otak kita tegang dan melemah.

5. Merasa putus asa dan rendah diri

Pikiran yang terlalu banyak overthinking akan membuat kita semakin liar dalam merenungi sebuah kehidupan yang sedang dijalani.

Usahakan untuk selalu berkumpul dengan orang-orang yang bisa memberikan vibes positif buat diri kita, supaya pikiran kita tidak diporak-porandakan oleh jahatnya pikiran liar kita sendiri.

6. Rasa lelah yang berlebih

Tenaga yang banyak diperas oleh pikiran kita yang kacau akan berakibat pada rasa lelah yang berlebih walaupun kita tidak banyak melakukan aktivitas secara fisik. 

Jadi, usahakan supaya rutin berolahraga supaya aliran darah kita stabil dan pikiran menjadi lebih fresh. 

7. Memaksakan diri terlihat baik-baik saja di depan orang lain

Orang-orang yang biasa memendam masalahnya sendirian akan sering menggunakan berbagai topeng wajah ketika dihadapan orang lain, karena mungkin dengan hal tersebut dia bisa menyembunyikan kesedihannya.

Tetapi terlalu berlebihan dan keseringan juga tidak baik, maka belajarlah untuk menyeimbangkan keadaan. Kapan kita harus bersikap baik-baik saja, dan kapan kita harus menumpahkannya.

Nah itulah 7 tanda-tanda smiling depression yang wajib kita ketahui, karena kesehatan mental itu sangatlah penting. Semoga bermanfaat yaa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sering Merasa Paling Tersakiti, Kenali Gejala Victim Mentality Yang Menghinggapi

Victim mentality merupakan keadaan saat seseorang merasa sebagai korban atas pengalaman tidak menyenangkan terjadi. Mereka juga meyakini bahwa hal buruk yang terjadi selalu menimpa mereka. Seseorang yang mengalami victim mentality akan merasa ia selalu berada dalam keadaan yang buruk dan tidak berusaha keluar dari pemikiran tersebut. Kondisi ini pada umumnya berakar pada trauma, kesusahan, dan rasa sakit seseorang. Lalu, seperti apakah tanda jika seseorang mengalami victim mentality ? 1. Berpikir negatif akan dirinya sendiri Pikiran-pikiran tersebut, seperti : "Semua hal buruk pasti terjadi padaku." "Aku tidak bisa berbuat apa-apa, lalu untuk apa mencoba?" "Aku pantas menerima hal-hal buruk yang terjadi." "Tidak ada yang peduli padaku." Jika self-talk negatif tersebut terus dilakukan, maka seiring berjalannya waktu pemikiran tersebut akan tertanam pada diri sendiri. Pertahanan dalam diri pun akan rusak dan sulit untuk bangkit menghadapi tantan

5 Makanan Khas Garut yang Wajib Dicoba Saat Sedang Berlibur

  Pergi berkunjung ke Garut belum pas kalo tidak menyicipi salah satu dari 5 makanan khasnya . Selain dodol, ternyata Kabupaten Garut memiliki banyak makanan khas yang bisa dicoba. Tentu kamu bisa menikmati 5 makanan khas Garut ini saat kamu sedang berlibur ke kota yang dijuluki sebagai Swiss van Java ini. Jika dodol Garut memiliki citarasa khas manis, maka beberapa makanan khas Garut yang direkomendasikan ini memiliki citarasa gurih dan pedas yang cocok untuk dijadikan kudapan. Oleh karena itu, bagi kamu yang penasaran untuk mengetahui 5 makanan khas Garut Jawa Barat bercita rasa pedas dan gurih bisa menyimak artikel ini. Berikut 5 makanan khas Garut yang memiliki citarasa gurih dan nikmat, antara lain: 1. Opak Opak merupakan makanan khas Garut yang terbuat dari bahan dasar tepung beras atau ketan yang diolah. Opak memiliki berbagai varian rasa seperti gurih, pedas dan teksturnya yang renyah. Menjadikan makanan khas Garut ini sangat cocok untuk dijadikan cemilan atau kudapan bersama k

Ternyata Ini 8 Tanda Kamu Sudah Mulai Mempercayai Diri Sendiri, Wajib Lihat Nomor 5

Perlu kita ketahui bahwa percaya diri merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki, terlebih lagi kepada diri sendiri. Tentu sebelum kita bisa mempercayai orang lain, terkadang kita harus percaya dulu terhadap diri sendiri.  Hal ini dikarenakan percaya pada diri merupakan modal awal sebelum kita memutuskan untuk berhubungan dengan orang lain.  Apakah SobatTau sudah mempercayai diri sendiri? Apa saja sih tanda-tanda bahwa kamu mulai mempercayai dirimu sendiri?  Yuk simak penjelasannya 1. Ketika kamu mendengar keyakinan atau pendapat yang bertentangan, kamu tidak langsung down atau marah Kamu mampu berusaha memahami perbedaan sudut pandang yang ada, tanpa merendahkan atau menyepelekan pendapat dan keyakinanmu sendiri.  2. Saat membuat keputusan, kamu meluangkan waktu untuk berhenti sejenak, merenungkan, dan menyesuaikan opsi dengan personal value -mu terlebih dahulu Kamu tidak akan langsung serta merta meminta pendapat orang lain dan mengikutinya. 3. Kamu mulai percaya bahwa ka