Jika tidak disadari, eferk barnum bisa menyebabkan fallacy of personal validation (Validasi diri yang keliru).
Contoh :
Kejadian yang bisa mentrigger :
- Ramalan bintang dan ramalan lainnya
- Website berbagai macam tes kepribadian
- Tes kondisi kesehatan jiwa online (Tanpa personalisasi dan pantauan ahli)
Ciri-ciri Pernyataan yang bertendensi Barnum :
> Menggunakan deskripsi yang seolah-olah ditujukan khusus untuk kita seorang, padahal bisa (wajar) dimiliki oleh orang lain.
> Menggunakan banyak kata yang bersifat "generik/umum" dan "positif" tanpa menyesuaikan data dan fakta.
> Sering diikuti kata yang menyatakan ketidakyakinan, misalnya :
"Kamu adalah orang yang ramah, baik hati, dan asik, tetapi kadangkala kamu juga pendiam, agak pemalu, dan kurang terbuka pada orang lain."
Barnum effect dapat memanipulasi kesadaran akan diri kita apabila kita menelan mentah-mentah informasi tersebut.
Kalimat yang sebenarnya judgemental, dibalut dengan hal-hal yang mudah dialami dan relate dengan kehidupan pribadi kita, bisa membuat kita lengah.
Terpengaruh efek barnum dapat menutup banyak sudut pandang dalam melihat suatu kondisi, terutama realita. Akibatnya bisa jadi kurang bersiap diri.
Akan tetapi, tidak selalu kalimat yang bertendensi punya efek barnum ini akan berdampak negatif untuk kita, bisa jadi memberikan afirmasi dan bisa juga memotivasi juga menginspirasi.
Mengelola informasi dan menerimanya dalam batas yang wajar bisa jadi memberikan sudut pandang dan kemungkinan yang belum disadari.
Lalu bagaimana mencegah salah pikir akibat efek barnum ini???
1. Tidak terburu-buru percaya (lihat berbagai sisi).
2. Mencocokkan ulang dengan data dan realita.
3. Melihat relevansi informasi di media dengan kondisi pribadi.
4. Menindak lanjuti informasi yang sudah kita cocokkan dan kurasi.
Apa yang ditampilkan di internet tidak bisa kita kendalikan, tetapi kita bisa memilih untuk membaca apalagi merespon informasi itu atau tidak. Itulah pentingnya filterisasi.
React less, observe more!
Semoga bermanfaat!!!
Komentar
Posting Komentar