Langsung ke konten utama

Silent Message Dari Clutter Bisa Menggerogoti Pikiran, Energi, dan Fokus Kita

Pernah gak sih kalian ngerasa capek banget padahal aktifitas fisik sedikit? Jika mengalami, bisa jadi kamu terlalu banyak menerima silent message tuh SobatTau.

Kita kira benda disekitar ini benda mati. Padahal mereka bisa loh kirim pesan. Ada yang minta diperhatikan, dibersihkan, dimainkan, diperbaiki/dipake. Semakin kita abai, semakin keras pesannya.

Contoh :

Cucian piring yang numpuk, atau baju yang sudah lama tidak dipakai memberikan pesan "mau dipake kapan nih bund?"

Bener gak sih? Kita sebenarnya tahu, tetapi karena nggak nyaman jadi kita abaikan.

Yang harus kita sadari, silent message ini bisa mengambil fokus dan energi kita loh SobatTau. 

Kita gak nyaman tetapi cenderung menghindarinya. Dan alhasil jadi tidak betah dirumah.

Berbeda dengan pekerjaan biasanya, silent message dari clutter ini tidak galak dan menuntut untuk dikerjakan segera. Tetapi semakin ditunda dan makin banyak clutter, silent message akan semakin tidak nyaman.

Less stuff = Less silent message.

Hidup jadi lebih ringan karena tidak terbebani mind clutter dari barang.

Coba skarang lihat sekeliling

Apa silent message yang kamu terima dari barang-barang di sekitarmu???

Semoga bermanfaat!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sering Merasa Paling Tersakiti, Kenali Gejala Victim Mentality Yang Menghinggapi

Victim mentality merupakan keadaan saat seseorang merasa sebagai korban atas pengalaman tidak menyenangkan terjadi. Mereka juga meyakini bahwa hal buruk yang terjadi selalu menimpa mereka. Seseorang yang mengalami victim mentality akan merasa ia selalu berada dalam keadaan yang buruk dan tidak berusaha keluar dari pemikiran tersebut. Kondisi ini pada umumnya berakar pada trauma, kesusahan, dan rasa sakit seseorang. Lalu, seperti apakah tanda jika seseorang mengalami victim mentality ? 1. Berpikir negatif akan dirinya sendiri Pikiran-pikiran tersebut, seperti : "Semua hal buruk pasti terjadi padaku." "Aku tidak bisa berbuat apa-apa, lalu untuk apa mencoba?" "Aku pantas menerima hal-hal buruk yang terjadi." "Tidak ada yang peduli padaku." Jika self-talk negatif tersebut terus dilakukan, maka seiring berjalannya waktu pemikiran tersebut akan tertanam pada diri sendiri. Pertahanan dalam diri pun akan rusak dan sulit untuk bangkit menghadapi tantan

5 Makanan Khas Garut yang Wajib Dicoba Saat Sedang Berlibur

  Pergi berkunjung ke Garut belum pas kalo tidak menyicipi salah satu dari 5 makanan khasnya . Selain dodol, ternyata Kabupaten Garut memiliki banyak makanan khas yang bisa dicoba. Tentu kamu bisa menikmati 5 makanan khas Garut ini saat kamu sedang berlibur ke kota yang dijuluki sebagai Swiss van Java ini. Jika dodol Garut memiliki citarasa khas manis, maka beberapa makanan khas Garut yang direkomendasikan ini memiliki citarasa gurih dan pedas yang cocok untuk dijadikan kudapan. Oleh karena itu, bagi kamu yang penasaran untuk mengetahui 5 makanan khas Garut Jawa Barat bercita rasa pedas dan gurih bisa menyimak artikel ini. Berikut 5 makanan khas Garut yang memiliki citarasa gurih dan nikmat, antara lain: 1. Opak Opak merupakan makanan khas Garut yang terbuat dari bahan dasar tepung beras atau ketan yang diolah. Opak memiliki berbagai varian rasa seperti gurih, pedas dan teksturnya yang renyah. Menjadikan makanan khas Garut ini sangat cocok untuk dijadikan cemilan atau kudapan bersama k

Ternyata Ini 8 Tanda Kamu Sudah Mulai Mempercayai Diri Sendiri, Wajib Lihat Nomor 5

Perlu kita ketahui bahwa percaya diri merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki, terlebih lagi kepada diri sendiri. Tentu sebelum kita bisa mempercayai orang lain, terkadang kita harus percaya dulu terhadap diri sendiri.  Hal ini dikarenakan percaya pada diri merupakan modal awal sebelum kita memutuskan untuk berhubungan dengan orang lain.  Apakah SobatTau sudah mempercayai diri sendiri? Apa saja sih tanda-tanda bahwa kamu mulai mempercayai dirimu sendiri?  Yuk simak penjelasannya 1. Ketika kamu mendengar keyakinan atau pendapat yang bertentangan, kamu tidak langsung down atau marah Kamu mampu berusaha memahami perbedaan sudut pandang yang ada, tanpa merendahkan atau menyepelekan pendapat dan keyakinanmu sendiri.  2. Saat membuat keputusan, kamu meluangkan waktu untuk berhenti sejenak, merenungkan, dan menyesuaikan opsi dengan personal value -mu terlebih dahulu Kamu tidak akan langsung serta merta meminta pendapat orang lain dan mengikutinya. 3. Kamu mulai percaya bahwa ka